top of page
Search

Languishing, Rasa Hampa atau Tanda Depresi?

Prixa.ai - 19 Mei 2022

Ditulis oleh Kumara Anggita

Languishing, rasa hampa atau tanda depresi?

Prixa, Jakarta - Apakah kamu merasa tidak semangat akhir-akhir ini, seakan tidak ada hal positif yang bisa kamu apresiasi dan rasakan atau bahkan perasaan itu sampai membuat kamu kehilangan motivasi? atau mungkin kamu merasa stagnan di dalam hidup? Bisa jadi yang kamu alami adalah languishing.


Dikutip dari Better Up, istilah ini dibuat oleh sosiolog Corey Keyes pada tahun 2002 untuk menggambarkan semacam perasaan lesu. Corey Keyes lebih tepatnya menjelaskan situasi ini sebagai kekosongan dan stagnasi, semacam sebuah keputusasaan yang tenang.


Selain itu, APA menjelaskan bahwa Languishing bukan termasuk dalam gangguan mental seperti depresi mayor atau kecemasan. Ini ditandai dengan ketidakpuasan, kurangnya keterlibatan dan minat untuk melakukan sesuatu, dan sikap apatis.


Tanda-tanda languishing:

  • Muncul rasa kosong atau krisis eksistensial

  • Kamu jadi mudah dipengaruhi oleh pendapat orang lain, karena kurangnya daya untuk menciptakan opini pribadi

  • Mudah tersinggung, bingung, atau sedih

  • Tidak mampu atau tidak semangat mengerjakan proyek yang akan datang

  • Suka menunda dan tidak bermotivasi mengerjakan tugas

  • Tidak peduli dengan masa depan

  • Terlibat dalam perilaku berisiko untuk menghilangkan perasaan yang stagnan itu

  • Kamu merasa kehilangan sesuatu dari hidup tetapi tidak tahu apa

  • Susah untuk dekat dengan orang lain

  • Pekerjaan kamu tampaknya sia-sia, dalam skema besar.


Perbedaan antara Languishing dan depresi


Dikutip dari Healthline, seperti depresi, Languishing dapat menyebabkan mati rasa dan kelesuan emosional. Ini dapat mengurangi motivasi kamu dan mendorongmu untuk mengisolasi diri sendiri dan menghindari orang yang kamu cintai. Namun, depresi cenderung mempengaruhi emosi secara lebih parah.


Languishing juga akan mengurangi kesenanganmu tetapi melakukan hal yang kamu senangi biasanya dapat meningkatkan suasana hati kamu. Bila sudah berada pada tahap depresi, biasanya apa pun aktivitas yang menyenangkan dilakukan, tidak akan memberikan kebahagiaan. Namun, perlu diingat juga meski languishing bukan termasuk depresi, jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak diatasi maka kondisi ini bisa mengarah pada gejala depresi klinis.


Tips untuk mengurangi efek dari languishing


Beristirahat

Dikutip dari Verywell Mind, kamu bisa mengambil waktu untuk menghentikan pekerjaan apa pun. Waktu bersantai bisa membantu kamu untuk melakukan tanggungjawab secara lebih efektif.


Fokus untuk menjaga keseharan fisik

Berolahraga, makan makanan bergizi, dan tidur yang cukup bisa membantu memulihkan kesehatan fisik dan mental.


Cari lingkungan baru

Jika kamu merasa bahwa rumah atau lingkungan kerja berkontribusi terhadap perasaan negatif yang kerap kali muncul, mungkin ini saatnya untuk mempertimbangkan perubahan. Kamu bisa muulai dari mengubah warna kamar atau bahkan sampai cari tempat kerja baru.

Perhatikan bagaimana perubahan itu memengaruhi perasaan kamu secara keseluruhan.


Cari bantuan profesional

Jika kamu sudah berusaha untuk memperbaiki kondisimu tapi suasana hati tetap tidak membaik, kamu mungkin bisa menghubungi profesional. Kamu bisa mulai dengan berkonsultasi dengan psikolog secara online di Prixa #Temansehatmu. Caranya adalah dengan klik tombol yang ada di bawah ini.



Ditinjau oleh Psikolog Klinis Prixa Yulius Steven


Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. Feel ‘Blah,’ But Not Exactly Depressed? You Could Be Languishing


BetterUp. Diakses pada 2022. Are you languishing? Here’s how to regain your sense of purpose


verywellMind. Diakses pada 2022. Languishing Is the Mood of 2021. How to Identify It and How to Cope


PsychCentral. Diakses pada 2022. Are You Languishing? These Are the Signs and What to Do

 
Curhat dan cari solusi bersama prixa sekarang

6 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page