Prixa.ai - 02 Agustus 2022
Ditulis oleh Zalfa Imani Trijatna

Prixa, Jakarta - Kamu mungkin pernah terbangun beberapa kali ketika sedang melakukan aktivitas tertentu, seperti saat menonton televisi, membaca buku, atau bekerja di depan komputer. Jika hal ini pernah terjadi kepadamu, kamu berarti sudah pernah mengalami microsleep.
Dilansir dari WebMD, microsleep atau tidur sekejap mengacu pada episode tidur yang berlangsung kurang dari 30 detik. Seringkali, kamu mungkin tidak sadar ketika mengalami microsleep. Episode microsleep juga sering terjadi secara berulang ketika kamu gagal untuk tetap terbangun setelah mengalami satu episode tidur sekejap ini.
Menurut Amari Sleep, microsleep dapat terjadi saat tekanan tidur meningkat yang disebabkan oleh beberapa zat yang menumpuk, seperti oksida nitrat, adenosin, dan zat lainnya. Zat-zat ini akan menumpuk semakin lama kamu terjaga dan memicu perasaan kantuk. Rentannya area otak tertentu, seperti korteks, terhadap kelelahan juga memicu terjadinya microsleep. Beberapa peneliti juga percaya bahwa microsleep terjadi ketika suatu bagian otak tertidur saat bagian otak lainnya tetap terjaga.
Microsleep dapat terjadi di mana saja, seperti di tempat kerja, sekolah, atau rumah. Ketika kamu mengalami microsleep di ketiga tempat ini, ini seharusnya tidak menjadi masalah. Akan tetapi, microsleep akan menjadi masalah jika terjadi ketika kamu sedang mengemudi kendaraan di jalan karena tentunya akan membahayakan keselamatan kamu dan orang lain.
Meskipun hanya berlangsung beberapa detik, tentunya microsleep tetap memiliki tingkat bahaya yang tinggi jika kamu sedang berkendara. Faktanya, The National Highway Traffic Safety Administration di Amerika Serikat memperkirakan bahwa 6.000 kecelakaan fatal setiap tahun terkait dengan pengemudi yang mengantuk. Dalam satu survei, 4% pengemudi mengatakan mereka tertidur saat mengemudi setidaknya sekali dalam 30 hari terakhir.
Penyebab microsleep
Penyebab pasti microsleep sejauh ini belum secara dalam dipahami. Akan tetapi, microsleep dapat disebabkan oleh beberapa faktor pemicu, termasuk:
Kurang tidur
Gangguan tidur, seperti insomnia dan apnea tidur
Narkolepsi atau serangan tidur
Kelelahan
Gangguan pola sirkadian
Pencegahan microsleep saat berkendara
Tentunya kamu tidak ingin bahaya microsleep benar-benar terjadi kepadamu. Oleh sebab itu, kamu sebaiknya melakukan beberapa cara pencegahan microsleep di bawah ini ketika berkendara.
Konsumsi kafein sebelum berkendara
Kafein merupakan zat yang dapat meningkatkan kewaspadaan mental dan melawan kantuk. Dilansir dari Healthline, kamu dapat mengonsumsi sekitar 75 hingga 150 gram kafein saat akan berkendara. Konsumsi kafein setidaknya 30 menit sebelum berkendara agar efeknya berfungsi dengan baik.
Tidur sebentar
Kamu juga dapat tidur dengan durasi yang singkat untuk mengatasi rasa kantuk. Saat kamu mengemudi sendiri, cobalah untuk menepi dan tidur selama 20 hingga 30 menit. Kamu bisa melanjutkan perjalanan saat rasa kantuk benar-benar hilang.
Bicara dengan orang lain
Agar tetap terjaga saat mengemudi, kamu bisa mengobrol dengan orang lain. Saat ada orang lain di kendaraan, bicaralah dengan orang tersebut. Akan tetapi, saat kamu sendiri, kamu bisa mencoba menelepon teman atau keluargamu dan bicara hingga kamu sampai tempat tujuan atau setidaknya saat kamu tidak lagi mengantuk.
Berhenti mengemudi
Saat rasa kantuk sudah tidak tertahankan, risiko terjadinya microsleep akan semakin meningkat. Oleh sebab itu, jika kamu sudah sangat mengantuk, sebaiknya berhenti mengemudi sejenak atau sepenuhnya. Mintalah orang lain di mobil untuk bergantian mengemudi atau menepi sejenak hingga kamu merasa terjaga. Jika kamu belum memulai perjalanan dan mengantuk, sebaiknya kamu tidak mengemudi sama sekali.
Perbaiki kebiasaan tidur
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kurang tidur adalah salah satu faktor pemicu utama microsleep. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu memperbaiki kebiasaan tidur kamu untuk mendapatkan tidur yang cukup dan mencegah microsleep. Tidurlah setidaknya 6-8 jam setiap malam agar tidak terlalu lelah dan mengantuk pada hari berikutnya.
Ditinjau oleh dr. Vito Jonathan
Jika kamu mengalami masalah tidur yang mengganggu fungsi keseharian kamu, sebaiknya segera konsultasi dengan ahlinya. Kamu bisa menggunakan fitur telekonsultasi untuk konsultasi dengan dokter Prixa hanya dengan menekan tombol di bawah ini. Yuk, tunggu lagi?
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. What to Know about Microsleep
Amari Sleep. Diakses pada 2022. Microsleep and the Mind: What's Happening and Why
Healthline. Diakses pada 2022. What You Need to Know about the Dangers of Microsleep