Prixa.ai - 14 Juli 2022
Ditulis oleh Kumara Anggita

Prixa, Jakarta - Kemacetan yang selalu terjadi saat berangkat maupun saat pulang kerja bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Tidak sedikit dari kita sudah pusing duluan saat melihat jalanan.
Dikutip dari The New York Times, kemacetan memang mengganggu kesejahteraan psikologis. Kemacetan diasosiasikan dengan rasa tidak berdaya dan ketidakpastian.
Hasilnya, kamu menjadi stres dan melampiaskan rasa frustasi itu kepada orang lain. Beberapa orang mungkin membawa perilaku agresif dari jalanan ke rumah.
Cara mengatasi stres akibat kemacetan
Menghentikan macet adalah kemustahilan. Oleh karena itu, satu-satu cara untuk mengurangi rasa tidak nyaman itu adalah dengan menghadapinya dengan lebih tenang. Berikut beberapa tips yang bisa diikuti.
Atur pernapasan
Tarik napas, hembuskan, dan ulangi beberapa kali saat ingin memulai perjalanan dan saat berada di tengah kemacetan. Mengatur pernapasan seperti ini membantu kamu menjadi lebih rileks.
Pikirkan bahwa kemacetan bisa menjadi waktu istirahat
Daripada terus kesal karena kemacetan, lebih baik gunakan waktu ini untuk beristirahat. Kamu bisa mendengarkan lagu saat menyetir atau mendengarkan siaran radio yang kamu sukai. Jika kamu tidak menyetir, kamu bisa menonton dan baca buku dalam perjalanan.
Kendalikan reaksi marah
Ketika kemacetan buat kamu kesal, jangan langsung berharap pada diri sendiri untuk tidak marah sama sekali. Terimalah perasaan marah kamu dan rasakan. Namun, jangan biarkan terlalu dalam. Cepatlah melanjutkan ke momen berikutnya. Ini akan membantu kamu agar tidak jadi marah besar.
Pasang wajah bahagia
Saat kamu menunggu lama dalam perjalanan, coba untuk tersenyum. Kamu bisa bercanda dengan teman, mencari lelucon di internet, atau memikirkan hal-hal lucu yang telah terjadi sebelumnya. Jika kamu tidak mampu untuk tersenyum dengan itu, berpura-pura pun tidak ada masalah. Penelitian menunjukkan bahwa senyuman apapun dapat mengurangi intensitas respons stres terhadap tubuh kamu.
Atur jadwal perjalanan kamu
Menurut Psikolog Klinis Yulius Steven, kamu juga bisa mengatur jadwal perjalananmu untuk menghindari kemacetan. Untuk mengetahui waktu yang tepat untuk berangkat dan pulang, kamu bisa mencari informasinya dari berbagai sumber.
“Berangkatlah di waktu-waktu di mana tidak terlalu banyak kendaraan di jalan raya. Update kondisi jalan raya, baik melalui radio atau akun-akun sosial media terkait kondisi kemacetan. Untuk mengisi waktu menunggu, kamu bisa isi dengan aktivitas-aktivitas yang kamu senangi. Degan seperti itu, kamu sudah berusaha untuk mengendalikan stres akibat kemacetan,” ujarnya.
Ditinjau oleh Psikolog Klinis Yulius Steven
Jika kamu merasa stres akibat kemacetan akhir-akhir ini meningkat, jangan ragu untuk konsultasi langsung dengan psikolog klinis Prixa. Caranya gampang, hanya dengan menekan tombol di bawah ini.
Referensi:
The New York Times. Diakses pada 2022. Stuck and Stressed: The Health Costs of Traffic
White Swan Foundation. Diakses pada 2022. Can Everyday Traffic Affect Our Mental Health?
Psychology Today. Diakses pada 2022. How to Stress Less in a Traffic Jam